Berwisata ke Pulau Genteng Kecil di Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu bukanlah salad dressing melainkan rangkaian 342 pulau (bukan 1000) di pesisir utara Jakarta. Di masa pandemi ini ketika Anda masih takut terbang, Kepulauan Seribu (resminya Kepulauan Seribu) adalah surga pantai terdekat ke Jakarta – hanya perlu naik perahu sebentar.

Karena sakau sama pantai, weekend kemarin gue dan keluarga besar sahabat gue liburan ke sana. Ada banyak pilihan penginapan di Kepulauan Seribu, gue pilih yang pulau private, yang kamarnya ber-AC (karena ada anak-anak zaman sekarang), ditambah sewa kapal sendiri pp dari Marina Ancol – semua dilakukan demi memenuhi protokol kesehatan masa pandemi.
FYI, saat ini masuk Ancol harus punya KTP Jakarta aja tapi tidak ada rapid test.

Sudah sering ke Kepulauan Seribu tapi pada masa pandemi kepulauan itu tampak lebih kece!
Dulu banyak orang malas ke sini karena kurang bergengsi, apalagi bagi yang sudah pernah ke kepulauan di Indonesia Timur. Namun sungguh trip kemarin ini bikin gue mikir bahwa Kepulauan Seribu itu bagus kok, asal milih aja pulaunya. Makin jauh dari Pulau Jawa, makin bagus pulau dan lautnya. Karang dan ikan-ikannya juga masih oke untuk snorkeling dan diving, asal tau spot-nya. Pasir putih, sinar matahari, air biru… Ah, nikmatnya!
Ketika saya snorkeling di Kepulauan Seribu, saya mengingat sekitar 17 tahun lalu. Pada saat itu saya sedang snorkeling di Maldives dan ada pandemi juga yang melanda di 30 negara yaitu virus SARS. Tetapi tidak seperti virus corona saat ini, SARS tidak sampai ke Indonesia sehingga banyak dari kita yang terkejut ketika Covid menyerang.
17 tahun yang lalu, banyak sekali pemeriksaan dan protokol yang harus dijalankan di bandara ketika virus SARS ini menyerang. Ada juga kartu kesehatan yang mewajibkan para turis untuk cek kesehatan terlebih dahulu baru boleh bepergian apabila sehat dan tidak terjangkit virus.
SARS – sama seperti aksi terorisme 9/11, telah mengubah standar kesehatan dan kemanan dunia. Saat itu pariwisata menurun bahkan berhenti, namun hanya sementara. Setelah itu, orang kembali traveling seakan-akan tidak terjadi apa-apa, bahkan semakin meningkat tiap tahunnya. Saya sih optimis semua akan pulih pada waktunya. Jadi, tetap semangaaat!